Menerapkan sistem manajemen mutu yang efektif memang tidak mudah, sehingga banyak yang berargumen menerapkan ISO 9001 menambah rumit pekerjaan saja. Mengapa terjadi demikian???
Sangat mudah untuk menjawab mengapa penerapan ISO membuat kita semakin susah bahkan tidak menambah nilai apa-apa dalam bisnis. Seperti sebuah UU lalu lintas yang dibuat oleh DPR, ISO 9001 pun mempunyai keterkaitan yang sama. UU lalu lintas mengatur semua pihak yang menggunakan jalan raya untuk tertib dan selamat dalam berkendara. Namun dalam prakteknya angka kecelakaan selalu ada dan pelanggaran juga semakin banyak pula. Apakah ada yang salah dengan Undang-Undang tersebut? Yang salah adalah para pelaku lalu lintas yang tidak mempunyai komitmen dan konsistensi dalam menjalankan UU tersebut.
Sama halnya dengan ISO 9001 adalah cuma aturan agar bagaimana kita menjalankan sistem manajemen berjalan dalam koridor bisnis yang tepat untuk kepuasan pelanggan. Dalam bahasa sederhana ISO 9001 hanyalah alat bantu untuk bekerja saja. karena cuma alat bantu maka yang paling menentukan efektifitas alat bantu tersebut adalah si Pengguna alat tersebut. Jika si Pengguna bisa menyadari bahwa alat bantu ini membawa ke arah kinerja yang lebih baik, maka yang dituntut oleh ISO 9001 adalah cuma Komitmen dan Konsistensi kita saja dalam implementasinya.
Maka tidak heran jika perusahaan yang sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 sekalipun masih berkutat pada masalah-masalah internal proses seperti reject meningkat, claim customer selalu muncul, produktivitas rendah, tidak kompetitif, dll, tatkala para Pengguna ISO 9001 ini hilang Komitmen dan Konsistensi terhadap persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001. Jadi semua tergantung bagaimana kita melihat persyaratan tersebut, apakah mau dijalankan dengan komitmen dan konsisten ataukah sebaliknya. It is your choice.