Sabtu, 27 Maret 2010

Quality Assurance Book : Quality Software Management

Quality Software Management: Systems Thinking

Editorial Reviews

"This is one of those landmark books that comes along at the right time and addresses the right set of issues." -- Shel Siegel, CASE Trends


"Weinberg addresses more clearly the form and essence of quality that we software people worry about." -- Ed Yourdon, American Programmer





Product Description
In this first volume of the Quality Software Management series, Gerald M. Weinberg tackles the first requirement for developing quality software: learning to think correctly -- about problems, solutions, and quality itself. Guidelines on management are introduced to stimulate the kind of thinking needed.

Identifikasi Kebutuhan Pelatihan (Training Need Analysis)

Training Needs Analysis: A Resource for Identifying Training Needs, Selecting Training Strategies, and Developing Training PlansDalam praktek implementasi ISO 9001:2008, siapakah yang harus ditraining untuk memenuhi kualifikasi / kompetensi personel?


ISO 9001:2008 mensyaratkan adanya kompetensi berdasarkan pendidikan, keterampilan dan pengalaman. Namun, untuk memulai sebuah program training, bagaimana caranya? Beberapa perusahaan memulai untuk program training dengan melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan. Identifikasi ini menetapkan "kebutuhan dasar" dari sebuah fungsi jabatan dengan memperhatikan level minimum dari pendidikan, pengalaman dan keterampilan.


Dengan identifikasi ini, maka akan diketahui adanya "gap" dari kebutuhan dengan aktual pencapaian kompetensi fungsi jabatan. Gap inilah yang menjadi dasar ditetapkannya program training. Artinya, training yang dilakukan didasarkan pada kebutuhan (Training Need Analysis / TNA) perusahaan bukan pada pemenuhan semata adanya training. Inilah yang kita sebut sebagai efektifitas training.

Langkah selanjutnya setelah identifikasi adalah pembuatan program training tahunan, dilanjutkan dengan realisasi training dari program yang dibuat. Dan yang terakhir adalah proses evaluasi training itu sendiri. Evaluasi akan menunjukan seberapa jauh pengaruh training terhadap kinerja personel yang kesimpulan akhirnya adalah kebutuhan training terpenuhi dengan naiknya tingkat kompetensi personel.

mutu-PRO: Bagaimana Memilih Konsultan ISO 9001???

mutu-PRO: Bagaimana Memilih Konsultan ISO 9001???

Minggu, 21 Maret 2010

Bagaimana Memilih Konsultan ISO 9001???

Tahukah Anda bahwa memilih konsultan ISO 9001;2008 sangat mempengaruhi jalannya bisnis perusahaan Anda? Cek fakta berikut ini yang pernah saya temui:
  • Saya baru tahu pak kalau melakukan hal seperti itu tidak melanggar ISO...
  • Kenapa begitu simple ya pak, beda saat konsultan kami dulu menjelaskannya...
  • Kok bapak tahu kalau pekerjaan operator itu punya karakteristik khusus...
Setiap konsultan punya cara tersendiri untuk mentransformasikan ilmu dan pengalamannya ke klien dengan bahasa mereka sendiri. Untuk memilih konsultan, berikut ini adalah tipsnya:
  • Tanyakan Apa yang membuat kami harus memakai jasa konsultasi dari Anda?
  • Silahkan Anda masuk ke dalam perusahaan kami plant tour selama 1 jam, dan ceritakan ke kami Apa yang Anda Dapat!
  • Bagaimana Anda mentransformasikan Ilmu Anda dalam bahasa operator, middle management dan top management.
  • Kenapa tarif yang Anda kenakan nilainya seperti itu, padahal menurut data penawaran dari beberapa konsultan nilai Anda termasuk ketinggian.
Pertanyaan tadi bisa disampaikan saat uji fit and proper test untuk menyeleksi mana yang terbaik. Disitu akan terlihat, tingkat kompetensi konsultan dan seberapa besar si konsultan akan memberi Added Value bagi perusahaan Anda. Selamat memilih...

Selasa, 09 Maret 2010

Mampu dan Mau

Pilih mana antara mau duulu atau mampu dulu?

Ada kondisi dimana orang merasa mampu tapi tidak mau atau sebaliknya mau tetapi tidak mampu. Jika ada pilihan mana yang akan kita pilih??? Yang ideal memang mau dan mampu. Namun tidak selamanya pilihan ideal itu kita bisa capai.

Dengan kemauan yang keras dan pantang menyerah sebesar apaun ujian akan bisa kita lewati, meskipun jalannya akan lebih panjang karena kita sedikit kemampuan. Dengan kemampuannya yang tinggi tetapi tidak mau untuk mentransformasikan kemampuannya, maka yang akan kita lihat adalah makin pintar orang makin banyak menipu, makin kaya akan makin pelit, dan makin mampu akan makin sombong.

Namun demikian, kebanyakan mau tanpa mampu bisa dikatakan kita malas berusaha. kemauan yang tinggipun belum cukup tanpa action untuk mewujudkan kemauan tersebut. Jadi, mau atau mampu duluan?

Banyak bukti menunjukan bahwa modal awal untuk kemajuan adalah kemauan. Fakta menunjukan bahwa negara modern maju karena ada modal kemauan untuk maju. Tapi negara besar bisa hancur saat para pimpinannya tidak ada kemauan untuk mempertahankan diri menjadi bangsa yang besar. Silahkan cek di lingkungan kita, Apakah pilihan mau dulu lebih baik daripada mampu dulu.

Senin, 08 Maret 2010

Bagaimana Merespond Claim Customer?

Tidaklah mungkin sebuah produk yang dijual dalam skala besar bebas dari claim customer. Jika claim pasti terjadi, maka apa yang harus kita lakukan?

Merespond claim dengan cepat dan teapat adalah cara terbaik untuk mengurangi resiko terganggunya hubungan bisnis dengan customer. Berapa target waktu yang harus disediakan untuk merespond claim? Saat itu juga saat kita terima informasi baik melalui email, fax ataupun telepon.

"Baik Bapak, Claim yang bapak ajukan sudah kami terima dan akan kami tindak lanjuti. paling lama 2 jam ke depan kami akan informasikan ke Bapak mengenai tindakan koreksi yang sudah kami lakukan"

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh produk kami, segera kami akan ganti dengan yang baru pak. Mohon ditunggu dalam 30 menit teknisi kami sudah di tempat Bapak"

Dan masih banyak lagi contoh respond cepat yang bisa kita sampaikan ke pelanggan. Bisa kita bayangkan jika respond yang kita lakukan lamabat atau tidak tersampaikan ke pelanggan, maka mereka akan mencari peluang untuk memutus bisnis.

Mengapa Menerapkan ISO 9001 Seolah-olah Sulit???

Apakah Anda pernah merasa bahwa menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 malah mempersulit pekerjaan? jika jawaban Anda iya, jangan kuatir, karena memang bagi beberap orang faktanya seperti itu.

Mengapa menjadi sulit? Seperti halnya kita belajar dan mempraktekan matematika. Ada teman  yang dengan mudahnya paham sementara kita agak kesusahan untuk memahaminya. Diluar faktor daya tangkap yang berbeda-beda dalam memahami matematika, ada satu hal yang memiliki kesamaan agar kita paham matematika. Ya, suka dulu dengan matematika. Pikirkan betapa hebatnya ilmu ini, disetiap sudut kehidupan banyak sekali penetrapan matematika. Alangkah ruginya jika ilmu ini kita tidak kuasai. Teruslah kembangkan rasa suka ini dengan cara berpikir "Apa untungnya buat saya jika saya paham ilmu ini".

Kembali ke masalah ISO 9001 yang kata orang "membebani kerja". ISO 9001 tidak pernah berbicara masalah teknis implementasi. ISO 9001 bersifat generik dan isinya sangat sesuai dengan kaidah manajemen secara umum  artinya persyaratan-persyaratan di ISO 9001 merupakan bagian aktivitas pekerjaan yang mungkin tanpa kita sadari kita sudah melakukannya.
Contoh : Setiap ketidaksesuaian bukankah memang harus diperbaiki, bukankah sudah selayaknya kita paham apa yang pembeli inginkan, bukankah wajar karyawan baru perlu diarahkan atau ditraining. ISO 9001 betul mengatur mengenai tindakan perbaikan, memahami persyaratan pelanggan dan meminta ada program training. Namun, bagaimana cara kita memperbaiki ketidaksesuaian, bagaimana cara kita memahami pelanggan, dan bagaimana cara kita mentraining orang, tidak pernah disyaratkan secara tertulis di klausulnya.

Jadi, hal yang mungkin membuat kita sulit menerapkan ISO 9001 bisa disebabkan kita salah mendesain "bagaimana cara menerapkannya". Jika ada cara yang mudah mengapa bagi beberapa perusahaan menerapkannya dengan cara yang susah?????

Jumat, 05 Maret 2010

Berapa Besar Biaya Mutu "Quality Cost " di Perusahaan Anda?

Berapa besar biaya mutu yang Anda keluarkan dalam 1 tahun terakhir? bagaimana perusahaan anda menghitung biaya mutu? Dan apa pengaruhnya bagi bisnis jika biaya mutu tidak terkontrol?

Dalam praktek bisnis (perusahaan manufaktur) parameter biaya mutu umumnya mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk ketidaksesuaian mutu, perbaikan mutu, menjamin mutu (quality assurance) dan maintenance mutu. Ketidaksesuain mutu bisa muncul dari reject / defect / cacat yang dihasilkan selama proses. Sehingga semakin tinggi angka reject maka semakin tinggi pula biaya mutunya. Dan jika ditemukan cacat tersebut di user pelanggan, maka biaya mutu yang dikeluarkan akan menjadi berlipat-lipat. Perbaikan mutu mencakup biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki cacat produk. Biaya quality assurance termasuk biaya qiuality design, reasearch dan pelatihan. Biaya maintenance mutu  termasuk biaya sertifikasi dan surveillance audit ISO 9001 atau sistem manajemen lainnya.

Jadi, dengan mengidentifikasi semua sumber ketidaksesuaian produk atau sistem, tahap awal kita bisa hitung quality cost-nya. Makin tinggi angka ketidaksesuaian maka akan tinggi pula angka cost-nya. Semakin jauh ditemukan penyimpangannya (misal di user di luar negeri) maka biaya yang dikeluarkan menjadi berlipat pula. Dan biaya paling besar yang dikeluarkan adalah biaya untuk membangun ulang "image" perusahaan yang tercoreng akibat adanya claim, complaint ataupun product recall from market.

Kamis, 04 Maret 2010

Mengapa ISO 9001 Memerlukan Dokumentasi ????

Dokumentasi mutlak diperlukan dalam menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001 baik berupa hard copy ataupun soft copy. Keberadaan dokumen tersebut didesain sedemikian rupa sehingga tidak menghambat jalannya sistem melainkan mempermudah.

Mengapa dokumentasi tersebut penting? ya, karena yang menjalankan sistem tersebut adalah manusia. Dengan dokumentasi para pekerja akan diarahkan bekerja secara teratur, seragam, tidak tumpang tindih, menghindari konflik, memperlancar kerja dan lain-lain. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan komitmen dan konsistensi semua personel untuk mematuhi apa yang tertulis di dokumen.

Tapi, mengapa dokumen yang bagus sekalipun prakteknya banyak sekali pelanggaran???? jawabannnya sama halnya dengan ada UU lalu lintas namun jumlah kecelakaan terus bertambah, ada pelajaran Agama di sekolah namun kejahatan juga tidak menyusut, dll. Jadi bukan pada apa yang tertulis, namun kepada si pelaksananya.

Rabu, 03 Maret 2010

Kekuatan Team Work

Making Teams Work : 24 Lessons for Working Together Successfully (The McGraw-Hill Professional Education Series)Jika kita merasa berangkat kerja merupakan saat-saat yang membosankan, bertemu atasan menrupakan musibah, dan meeting bersama merupakan ajang saling memojokkan, maka kita mengalami sebuah kondisi dimana team work tidak berjalan dengan baik.


Bukankah dengan team work semua permasalahan apapun yang kita alami bisa menjadi lebih ringan??? Tepat sekali. Team work secara psikologis akan menjadi pemicu adanya sikap loyalitas dan kenyamanan dalam bekerja. Namun sebaliknya tatkala team work seperti "musuh dalam selimut" maka setiap saat di tempat kerja adalah ketidaknyamanan. 

Ibarat sebuah lidi, tidak akan bisa digunakan untuk membersihkan kotoran sampai ia diikat satu dengan yang lain membentuk sapu. Sapu inilah yang kita sebut team work. Sudahkah team work Anda membuat suasana kerja sangat nyaman?

Mencoba Peluang Bisnis Dengan Sedikit Modal

Mencoba peluang bisnis membutuhkan keberanian. Cenderung kita berpikir takut akan resiko. Hal tersebut adalah wajar selama tidak berlebihan. Namun untuk mengurangi rasa ketakutan tersebut ada baiknya dipertimbangkan mengenai berapa modal awal yang harus disetor. Dengan modal yang kecil dengan hasil yang cukup memuaskan tentunya akan membuat kita berpikir ulang "kalau begitu bisnis tersebut noleh dong dicoba?".

Apakah bisnis dengan modal kecil ada? jawabannya adalah sangat banyak. Contoh nyata adalah Peluang Bisnis yang banyak dimuat di internet, dan salah satunya adalah internet marketing yang bermodalkan cukup sedikit yaitu sebesar Rp.250.000 saja. Dengan modal yang minim beranikah kita mencoba peluang baru untuk mempunyai pekerjaan sampingan dengan hasil yang memuaskan?

Selasa, 02 Maret 2010

Pendekatan Mutu untuk "Bisnis Sederhana"

Untuk perusahaan yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 tentunya bukanlah hal yang aneh, namun untuk perusahaan sederhana (home industry) perlukah menerapkan ISO 9001 juga?

Tidak ada aturan baku yang mengatakan bahwa perusahaan kecil tidak boleh menerapkan ISO 9001, namun yang ditinjau adalah efektifitasnya. Menerapkan ISO tidaklah sedikit biayanya, efektifkah perusahaan sederhana menerapkannya? Sementara tuntutan mutu yang prima sebagai modal persaingan bisnis sekarang ini merupakan suatu keharusan.

Solusi yang bisa diterima mungkin adalah mengadopsi nilai-nilai prinsip manajemen mutu ISO 9001 dalam praktek bisnis sederhana tersebut. Artinya kita sekedar menjalankan klausul-klausul persyaratan sistem manajemen mutu yang relevan saja tanpa perlu melakukan sertifikasi. Dengan cara tersebut maka penerapan mutu bisa dijamin tanpa perlu mengeluarkan biaya lebih baik untuk sertifikasinya maupun maintenance sistem itu sendiri.

Dear Pembaca yang budiman

Tulisan kami dapat Anda copy dengan menyebutkan sumbernya di mutupro.blogspot.com