Sabtu, 08 November 2014

Memperbaiki Kualitas Meningkatkan Profit Perusahaan

Yakinkah Anda bahwa dengan kualitas yang baik pada produk dan layanan perusahaan Anda akan membawa peningkatan mutu perusahaan?
Pertanyaan yang sama dapat kita ajukan, apakah dengan menjaga makanan dan minuman yang kita makan selalu sehat dan higinis akan membawa pada peningkatan kesehatan tubuh kita? menurut saya adalah sudah pasti.

Sama halnya dengan produk dan jasa yang berkualitas, sudah pasti akan mampu berkompetisi dengan produk lain yang ada dipasaran. Mampu berkompetisi sudah pasti akan membawa profit yang lebih baik. Sehingga memperbaiki kualitas menjadi tuntutan wajib semua organisasi (perusahaan). Pertanyaannya bagaimana memperbaiki kualitas produk dan layanan? Sangat mudah, berikut ini caranya:
1. Tetapkan target kualitas pencapaian setiap proses
2. Kejar target kualitas tersebut
3. Setelah tercapai, target kualitas kita buat lebih menantang lagi
4. kejar target kualitas yang menantang tersebut hingga tercapai
5. Ulang setiap tahun target kualitas tersebut sebagai bagian dari aktivitas rutin sehari-hari.

Selamat memperbaiki kualitas!!!

Minggu, 20 April 2014

Bukti Top Management Tidak Punya Komitmen Dalam Penerapan ISO 9001:2008

Jika perusahaan Anda sudah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 selama bertahun tahun namun Anda tidak merasakan manfaatnya, jangan jangan ini semua karena ketidakmampuan Top Management perusahaan Anda untuk memegang prinsip Komitmen dalam penerapan ISO 9001:2008. Koq bisa???? Sangat bisa. Dalam sebuah organisasi atau komunitas, pengambil kebijakan (top management) akan menentukan arah organisasi bukan, lah kalau pengambil kebijakannnya saja tidak memberikan contoh yang baik dalam berkomitmen mau dibawa kemana organisasinya???

Berikut ini contoh Top management yang tidak punya komitmen dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008:
  1. Nilai ISO 9001:2008 hanya pada selembar sertifikat. Top Management prinsipnya mau dapat 1 lembar sertifikat saja, yang penting kelihatan gagah punya sertifikat, padahal secara sistem sangat ringkih. Bukti sistem yang ringkih mudah dilihat: claim tidak pernah turun, reject selalu naik, kerja serabutan semua, audit dianggap sesuatu yang menakutkan, tidak ada niat untuk investasi demi perbaikan mutu, karyawan tidak ada kebanggaan bekerja. 
  2. Memilih badan sertifikasi yang "ecek-ecek". Suka dengan badan sertifikasi yang auditnya asal-asalan dan bisa di lobi untuk menerbitkan sertifikat.
  3. Tidak ada keinginan memuaskan pelanggan internal.
  4. ISO 9001:2008 dianggap sebagai beban organisasi
  5. Budaya perusahaan tidak terbentuk walaupun perusahaan sudah berdiri puluhan tahun.
Kalau Anda merasa masih banyak bukti lainnya, silahkan temukan di perusahaan Anda dan jangan lupa bandingkan dengan perusahaan tetangga yang menurut Anda sistem manajemen mutunya sudah lebih baik.

Dear Pembaca yang budiman

Tulisan kami dapat Anda copy dengan menyebutkan sumbernya di mutupro.blogspot.com