Kamis, 23 Februari 2023

Tujuan Audit

Kegiatan audit QMS ISO 9001 baik internal atau eksternal haruslah memiliki tujuan yang jelas. Kenapa? Karena tujuan tersebut akan memandu mindset auditor kemana audit akan dibawa. Lalu, apa saja tujuan audit? Berikut ini Tiga tujuan besar dari kegiatan audit.

1. Memastikan persyaratan QMS telah dipenuhi. 

Persyaratan QMS ini sudah dipenuhi dengan indikator terdapat documented information yang mengatur jalannya proses, menyediakan tools bukti penerapan, dan metode evaluasi efektifitas penerapannya. Seluruh persyaratan klausul ISO 9001 harus tertransfer pada semua proses yang ada dalam organisasi.

2. Memastikan bahwa proses yang dilakukan telah sesuai dengan  business proses mapping yang ditetapkan. 

Pemenuhan tujuan ini dapat dibuktikan jika interaksi antar proses terjalin dengan efektif untuk mengolah input menjadi output. Di dalamnya termasuk lancarnya supply chain yang terhubung dengan proses utama organisasi. 

3. Memastikan persyaratan output atau  produk telah sesuai dengan persyaratan regulasi dan pelanggan.

Persyaratan regulasi dikeluarkan oleh otoritas berwenang suatu negara atau regulator. Persyaratan pelanggan dikeluarkan oleh pelanggan dalam bentuk kontrak ataupun kesepakatan lainnya. Output atau produk berupa barang dan jasa harus memenuhi persyaratan regulasi berupa adanya bukti compliance atau sertifikat kesesuaian produk. Sementara pemenuhan persyaratan pelanggan dibuktikan dengan approval pelanggan baik saat awal produk direlease maupun jika terjadi modifikasi.

Nah, dengan tiga tujuan tersebut maka siapapun auditor yang ditugaskan wajib mengarahkan jalannya audit mencapai ketiga hal tersebut.

Selasa, 22 November 2022

Apa itu SNI Wajib dan SNI Sukarela?

Jika produk perusahaan Anda dijual di pasar Indonesia, maka konsumen yang diwakili oleh Pemerintah dapat memberlakukan SNI wajib ataupun sukarela agar produk yang dijual memenuhi harapan konsumen.

Lalu apa bedanya SNI wajib dan SNI sukarela?

Badan Standarisasi Nasional atau BSN menerbitkan berbagai macam standar produk dalam bentuk buku SNI produk. Dengan adanya buku standar tersebut maka produsen mendapatkan panduan untuk memenuhi persyaratan mutu produk seperti yang diminta pelanggan. Khusus untuk produk tertentu karena kebutuhan akan jaminan keselamatan dan keamanan produknya, maka Kementrian terkait dapat memberlakukan SNInya secara wajib. Misalkan saja Kementrian Perindustrian memberlakukan SNI wajib untuk produk-produk otomotif seperti helm dan ban kendaraan bermotor. Jadi SNI pada prinsipnya adalah sukarela, produsen bisa menerapkannya sesuai kebutuhan. Namun, jika Kementrian terkait memberlakukannya secara wajib maka SNI tersebut wajib diterapkan untuk produk terkait. Jika tidak diterapkan, maka pelaku usaha akan terkena sanksi yang diatur dalam peraturan atau regulasi terkait.

Lalu apa manfaatnya bagi konsumen dengan adanya SNI wajib?

Manfaat yang paling terasa adalah adanya jaminan mutu produk bagi konsumen, dan persaingan usaha yang lebih adil bagi para pelaku usaha.

Jadi jangan lupa untuk selalu beli produk ber SNI. Bangga produk ber SNI. 

Dear Pembaca yang budiman

Tulisan kami dapat Anda copy dengan menyebutkan sumbernya di mutupro.blogspot.com