Pertanyaan mendasar dari sekian banyak penerap SMM ISO 9001 adalah "seberapa besarkah nilai tambah yang saya dapat dari penerapan SMM ISO 9001 ini ???
Fakta menunjukan bahwa penerapan SMM ISO 9001 (versi terbaru ISO 9001:2008) bagi beberapa perusahaan tidak berbanding lurus dengan nilai tambah yang didapat. Contoh kasus adalah sebagai berikut ini:
1. Tingkat product cacat masih terus bertambah
2. Claim pelanggan selalu muncul
3. Kesadaran mutu karyawan tidak berangsur menanjak
4. Profit tidak signifikan naik
5. Mengapa tingkat kepuasan pelanggan kita makin memburuk?
Apa yang salah dengan kondisi tersebut ? Bukankah SMM ISO 9001 mestinya mencegah atau setidaknya mengurangi hal-hal seperti di atas? jawaban dari pertanyaan tersebut dapat saya ilustrasikan seperti kita menerapkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Jalan Raya.
1. Bukankah seharusnya dengan UU tersebut jumlah kecelakaan mestinya berkurang?
2. Mengapa memakai helm hanya supaya tidak ditangkap oleh polisi?
3. Bukankah seseorang yang mempunyai SIM mestinya punya etika berkendara?
Coba lihat faktanya di lapangan! Jika kita tahu jawabannya maka jawaban tersebut juga dapat kita analogikan untuk menjawab mengapa penerapan SMM ISO 9001 belum tentu memberi nilai tambah bagi perusahaan kita. SMM ISO 9001 menjamin bahwa dengan konsistensi dan komitmen dalam penerapan akan memberikan kepuasan pelanggan, yang tentunya dengan kepuasan pelanggan tersebut akan memberi peluang pada perusahaan untuk terus berkembang dan mensejahterakan karyawannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar