Minggu, 20 April 2014

Bukti Top Management Tidak Punya Komitmen Dalam Penerapan ISO 9001:2008

Jika perusahaan Anda sudah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 selama bertahun tahun namun Anda tidak merasakan manfaatnya, jangan jangan ini semua karena ketidakmampuan Top Management perusahaan Anda untuk memegang prinsip Komitmen dalam penerapan ISO 9001:2008. Koq bisa???? Sangat bisa. Dalam sebuah organisasi atau komunitas, pengambil kebijakan (top management) akan menentukan arah organisasi bukan, lah kalau pengambil kebijakannnya saja tidak memberikan contoh yang baik dalam berkomitmen mau dibawa kemana organisasinya???

Berikut ini contoh Top management yang tidak punya komitmen dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008:
  1. Nilai ISO 9001:2008 hanya pada selembar sertifikat. Top Management prinsipnya mau dapat 1 lembar sertifikat saja, yang penting kelihatan gagah punya sertifikat, padahal secara sistem sangat ringkih. Bukti sistem yang ringkih mudah dilihat: claim tidak pernah turun, reject selalu naik, kerja serabutan semua, audit dianggap sesuatu yang menakutkan, tidak ada niat untuk investasi demi perbaikan mutu, karyawan tidak ada kebanggaan bekerja. 
  2. Memilih badan sertifikasi yang "ecek-ecek". Suka dengan badan sertifikasi yang auditnya asal-asalan dan bisa di lobi untuk menerbitkan sertifikat.
  3. Tidak ada keinginan memuaskan pelanggan internal.
  4. ISO 9001:2008 dianggap sebagai beban organisasi
  5. Budaya perusahaan tidak terbentuk walaupun perusahaan sudah berdiri puluhan tahun.
Kalau Anda merasa masih banyak bukti lainnya, silahkan temukan di perusahaan Anda dan jangan lupa bandingkan dengan perusahaan tetangga yang menurut Anda sistem manajemen mutunya sudah lebih baik.

2 komentar:

  1. Betul,
    sertifikat bukan bukti bahwa kita sudah menerapkan ISO dengan baik..

    http://karyawansejati.com

    BalasHapus
  2. Kenapa tidak ada komitmen ? Karena memang tujuannya hanya mengejar selembar sertifikat. Kenapa begitu ? Karena ISO ditempatkan bukan sebagai alat (tools) untuk membangun-menjaga mutu, tapi sebagai alat untuk membangun pencitraan

    BalasHapus

Dear Pembaca yang budiman

Tulisan kami dapat Anda copy dengan menyebutkan sumbernya di mutupro.blogspot.com