Jumat, 25 Januari 2013

Mengaudit Supplier

Berapa banyak supplier utama yang masuk di perusahaan Anda? apakah kinerja supplier tersebut sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam prosedur pembelian?

Kualitas produk yang kita hasilkan tidak terlepas dari kualitas material dan bahan penunjang yang kita gunakan dari supplier. Tidak sedikit terjadi kasus claim produk kita yang disebabkan oleh material atau bahan penunjang lainnya yang supplier kirim ke kita. Bagaimana caranya agar material yang kita terima sesuai dengan persyaratan yang kita tetapkan?

Dalam klausul 7.4 ISO 9001:2008 mengenai pembelian, salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan penilaian supplier (audit). Tujuan audit supplier adalah untuk memastikan adanya komitmen dan konsistensi dalam mengirim barang ke kita sesuai dengan kontrak yang disepakati. Audit dapat dilakukan dengan 3 kondisi, yaitu:
  • Awal pembelian, audit yang dilakukan sebelum supplier mengirim barang. Tujuannya untuk memastikan kapabilitas supplier memenuhi kontrak yang kita berikan.
  • Penilaian kinerja, audit yang dilakukan untuk menilai kinerja supplier, biasanya terkait dengan kualitas, delivery dan harga yang diberikan supllier. Audit ini untuk mengetahui grading supplier apakah masuk kategori supplier yang konsisten atau tidak.
  • Claim produk, audit yang dilakukan terkait dengan adanya claim yang disebabkan oleh ketidaksesuaian material. Audit ini untuk mencari root cause dan melakukan tindakan perbaikan bersama dengan supplier.
Dengan melakukan audit tersebut, maka diharapkan kinerja supplier terus membaik dan akan menjadi partner perusahaan kita selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dear Pembaca yang budiman

Tulisan kami dapat Anda copy dengan menyebutkan sumbernya di mutupro.blogspot.com