Jumat, 16 April 2010

Improvement atau Kompetitor Menggilas Kita

Strategic and Competitive Analysis: Methods and Techniques for Analyzing Business CompetitionPercayakah Anda kalau Anda tidak melakukan improvement anda akan tergilas kompetitor?

Di era serba terbuka pelanggan mempunyai hak untuk tahu seberapa jauh produk atau jasa yang akan kita berikan bisa memberi nilai tambah. Apalagi pelanggan harus membayar dengan jumlah yang besar. Pilihan sulit memang ketika kompetitor dengan harga sedikit lebih rendah dengan kualitas sama mengambil calon potensial pelanggan kita. Apa yang terjadi kenapa kompetitor bisa menurunkan harga sementara kita tidak bisa???

Kita lihat fakta yang ada di sekitar kita:
  • harga sama namun service kompetitor lebih baik
  • layanan purna jual kompetitor lebih manusiawi
  • kompetitor memiliki hotline 24 jam
  • kompetitor mengerti kesulitan pelanggan
  • kompetitor design produknya selalu up date
  • dsb
Apa yang akan kita lakukan setelah kita tahu kompetitor mengancam bisnis kita? lakukan segera improvement. Dalam praktek beberapa perusahaan melakukan improvement dengan pendekatan QCDSMPE (quality, cost, delivery, safety, morale, productivity, environtment). Jangan lupa mengenai fokus dan prioritas pada improvement yang mendesak. Selamat berimprovement!!!!!

Sabtu, 03 April 2010

Menjadi Hebat Dengan Sedikit Modal

Seberapa hebatkah kita dengan harta kita, titel kita, jabatan kita, dan orang tua kita? Jikalau untuk menjadi hebat kita perlu harta, pendidikan, titel dan pengaruh orang tua, maka kita adalah orang hebat yang tergantung. Artinya jika harta, titel, jabaan dan orang tua kita terlepas maka kita akan menjadi tidak hebat lagi.

Menjadi hebat itu mudah, dan itupun sudah dipraktekan oleh banyak orang. Namun kehebatan tersebut tidak akan terbaca ketika standard hebat dimata kita berbeda dengan orang lain. Ukuran menjadi hebat adalah sangat mudah, ketika seseorang yang melakukan aktivitas secara konsisten dengan tulus dan diniatkan untuk memberi kebaikan kepada orang lain maka dia sudah bisa dikatakan hebat.

Mau bukti, lihat orang tua kita. Bukankah mereka hebat dan luar biasa? Lihatlah petani yang mencangkul tanahnya selama bertahun-tahun tetapi tidak mengeluh kenapa harga beras selalu kurang bersahabat? Lihatlah nenek penjual pisang yang berjalan turun gunung seharian hanya untuk menukar pisangnya dengan beberapa lembar rupiah yang yang mungkin akan habis saat kita sekali jajan. Masih banyak orang hebat disekitar kita, asalkan standard hebat kita samakan dulu persepsinya. Setujukah Anda?

Dear Pembaca yang budiman

Tulisan kami dapat Anda copy dengan menyebutkan sumbernya di mutupro.blogspot.com