Sabtu, 03 Juli 2010

Data yang baik atau data yang benar?

Measurement and Data Analysis for Engineering and Science, Second EditionMana yang akan Anda pilih.....
Data yang baik seperti contoh berikut:
Nilai kelulusan yang didapat Anda adalah 4, standard minimal adalah 6. Nah agar data tersebut  terlihat baik, maka Anda ubah menjadi 7, sehingga seolah-olah lulus dengan cukup baik.

Data yang benar seperti contoh berikut:
Nilai kelulusan yang didapat Anda adalah 4, standard minimal adalah 6. karena Anda yakin bahwa memang Anda layak dapat 4, maka kebenaran tersebut Anda pertahankan, walaupun dengan resiko Anda tidak lulus.

Dalam praktek pengukuran terhadap suatu proses, produk atau kinerja, sering kita berbenturan pada data seperti apa yang harus kita isi. Data yang baik atau data yang benar. Untuk menjadi data yang baik, maka data awal yang anda peroleh dapat diubah atau dimodifikasi sehingga kelihatan baik. Jika ini Anda lakukan maka banyak atasan akan menyukai anda karena data yang Anda sampaikan semuanya baik. Istilah sekarang "asal Bapak senang".
 
Cobalah Anda laporkan data yang benar, maka ada dua kemungkinan ketika Anda melaporkan ke atasan Anda. Yang pertama jika data tersebut benar dan baik maka Anda akan dipuji. Yang kedua, jika data yang benar menunjukkan ketidakbaikan, mungkin anda akan dinilai kurang kompeten dalam mengambil data atau atasan Anda berterima kasih atas masukan data yang dapat dijadikan input perbaikan.

Dalam praktek ISO 9001:2008, kendala utama dalam data adalah bagaiman kita secara konsisten merecord data yang benar. Data yang baik tentunya akan terlihat di mata auditor eksternal sangat baik, dan data yang benar kadang takut untuk ditunjukan ke auditor. Sekarang Anda tinggal pilih mau membuat data yang baik atau data yang benar?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dear Pembaca yang budiman

Tulisan kami dapat Anda copy dengan menyebutkan sumbernya di mutupro.blogspot.com